Sunday, February 4, 2007

PRINSIP DASAR ANIMASI

Sebagaimana sebuah bangunan yang memilii pondasi, begitu pula animasi juga memiliki dasarnya yaitu yag disebut srbagai “principle of animation” atau prinsip dasar animasi. Principle of animation ini termuat dalam 12 prinsip yang akan diuraikan di bawah.

Dalam penjelasan dan contohnya lebih ditujukan untuk animasi 2D.

a. Pose-to-pose and inbetween (pose dan gerakan antara)

adalah sebuah gerakan yang dilakukan atau ada dalam sebuah animasi, baik gerakan karakter atau gerakan benda. “Pose to pose” adalah sebagai titik awal gerakan dan titik akhir gerakan sedangkan inbetween adalah gerakan gerakan yang berada diantara kedua titik tersebut.

Umpamanya adalah gerakan tangan dari atas kebawah. Popsisi awl tangan ketika akan bergerak adalah sebagai pose awal dan posisi akhir saaat tangan berhenti bergerak sebagai pose akhir (pose to pose). Kemudian “inbetween” adalah posisi-posisi gerakan tangan yang berada diantara kedua pose tersebut. Dengan inbetween maka kita dapat menentukan seberapa cepat gerakan yang akan kita buat. Semakin banyak gambar inbetween maka gerakan akan semakin lambat dan sebaliknya.

b. Slow in and slow out/ease in ease out (Akselerasi gerakan)

prinsip yang kedua ini sanagt erat kaitannya dengan prinsip yang pertama tadi seabagai pendukung agar tecipta sebuah gerakan yang luwes tidak kaku tau tersendat-sendat.

Gerakan yang alami tentunya saaat akan mulai bergerak dan saaat berhenti tidak akn terjadi secara tiba tiba, tetapi akan bergerak secara perlahan lebih dahulu lalu semakin cepat lalu semakin lambat dan akhirnya berhenti. Inilah yang disebut ease in and ease out.

Sebagai contoh, kita coba buat sebuah gerakn benda yang bergerak dari kiri ke kanan lalu berhenti. Pertama kita buat gambar benda pada posisi yang paling kiri kemidian gambar berikutnya pada posisi yang paling kanan. Kedua gambar ini sebagai pose awal dan pose akhirnya. Kemudian kita gambar inbetween nya. Misalnya kita buat sebanyak lima gambar sebagai inbetweennya. Untuk mempermudah penempatan atau memposisikan gambar inbetween agar sesuai dengan prinsip yang kedua ini makakita bikin sebuah garis Bantu yang dibuat memanjang dari pose awal sampai pose akhir. Kita bagi garis tersebut menjadi dua bagian dengan sebuah titik di tengahnya. Kemudian kita bagi tiap bagian dengan sebuah titik, sehingga akan terbentuk sebanyak 4 bagian. Lalu bagian yang paling kanan dan paling kiri kita bagi menadi dua ( hanya bagian paling kanan dan kiri). Dan terakhir kita bagi lagi bagian ynag paling kanan menjadi 2 bagian, sehingga terbebtuk sebuah garis Bantu yang besarnya tiap bagian dari tengah kesamping akan semakin kecil. Selanjutnya kita posisikan gambar-gambar inbetweennya pada titik-ttik pembagi kecuali titik yang kedua dari kanan dan dari kiri.(pose awal dan akhir tidak dianggap titik).

Disini nanti akan terlihat antara Ease in(mulai gerakan)dengan Ease out(akan berhenti) memilki jarak yang sama. Akan tetapi perlu juga diketahui bahwa tidak semua gerakan seperti ini walaupun ease in and ease out nya tetap ada. Seperti pada bola yang dipuul dengan keras, disini jarak ease in akan lebih panjang dari pada ease outnya karena bola yang dipukul akan bergerak secara tiba-tiba dan bergerak secara cepat lalu perlahan lahan baru akan berhenti.

Selanjutnya coba terapkan kedua prinsip ini dalam setip gerakan animasi yang anda buat. Misalnya menganimasikan bola:

1. menggelinding pada bidang datar

2. menggelinding pada bidang yang miring

3. dipukul pada bidang datar

4. dipukul keatas pada bidang miring

Cobalah untu membayangkan gerakan bola tersebut sebelum memulai menggambar.

Untuk latihan ini supaya mudah dan hemat energi ( hemat listrik maksudnya…..) pakai saja bloknote. Gambarkan untuk tiap lembar tiap gerakan dan mulailah mengambar pose awal pada lembar yang paling bawah. Untuk membantu penempatan posisi gambar pada kertas maka sediakan meja kaca lalu taruhlah lampu neon dibawahnya. Cara ini banyak dipakai oleh animator animator 2D sebagi latihan Dan saya kira cara ini sangat efektif.

No comments: